Home » » Nasihat Imam Ja’far Ash-Shadiq Lebih Jauh tentang ‘Ubudiyyah (Penghambaan)

Nasihat Imam Ja’far Ash-Shadiq Lebih Jauh tentang ‘Ubudiyyah (Penghambaan)

Written By NurulHuda on Selasa, 05 November 2013 | Selasa, November 05, 2013



Menyimak nasihat dari para kekasih Allah SWT kemudian merenungkan dan berusaha mengamalkannya adalah menjadi tekad kita semua dalam rangka mensucikan qalbu dan diri kita. Nah, dalam tulisan kali ini, kami sajikan ajaran Imam Ja’far Ash-Shadiq ra. seorang ulama akhlaq yang merupakan salah satu keturunan Rasulullah SAW yang terkenal berakhlak mulia, faqih dalam Al-Quran, Hadits dan wawasan keislaman di zamannya.
‘Ubudiyyah (penghambaan)adalah jauhar (esensi), sedangkan hakikat batiniyyahnya adalah Rubbubiyyah (ketuhanan). Apa pun yang tidak terdapat dalam ‘ubudiyyah ada pada rubbubiyah, dan apa pun yang terselubung dari rubbubiyah  dapat dilihat dalam ‘ubudiyyah.

Sebagaimana Allah SWT berfirman:
“Akan Kami perlihatkan kepada mereka  tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Dia itu adalah Al-Haqq. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (QS. Fushshilat [41]:53)
Hal itu berarti bahwa Dia itu ada, baik ketika kamu hadir maupun tidak.
‘Ubudiyyah (penghambaan) berarti membebaskan diri dari segala sesuatu (selain Allah), dan jalan untuk mencapai ini adalah dengan menjauhkan diri dari apa yang kita hasratkan dan menanggung apa tidak kita sukai. Kunci dari itu semua adalah mengurangi tidur (terjaga terutama pada sepertiga malam terakhir – pen), uzlah dan mengikuti jalan untuk mengenali kebutuhan terhadap Allah. Nabi saw bersabda: “Mengabdilah kepada Allah seolah-olah Nya kamu melihat-Nya. Bahkan jika kamu tidak melihat-Nya, maka Dia pasti menyaksikanmu.”
Huruf Hijaiyyah dari kata ‘hamba’ (‘abdu) ada tiga, yaitu ‘ayn, ba’ dan dal. ‘Ayn adalah ‘ilm (ilmu) seseorang mengenai Allah. Ba’ adalah bawn (jarak seseorang dari yang selain Dia). Dal adalah dunuw (kedekatan seseorang dengan-Nya tanpa ada hijab).
Sedang prinsip-prinsip  perilaku itu memiliki empat aspek, yaitu:
  • perilaku terhadap Allah SWT
  • perilaku terhadap diri sendiri
  • perilaku terhadap orang dan makhluk lain
  • perilaku terhadap dunia.[]
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

SEMUA TULISAN / ARTIKEL DALAM BLOG INI HANYA SEBAGAI BAHAN PELAJARAN ( IHTIBAR ) KARENA ORANG PINTAR ADALAH ORANG YANG MERASA DIRINYA BODOH SEHINGGA TIDAK BERHENTI MEMBACA DAN BELAJAR

 

Copyright © 2014 Nurulhuda Gorontalo - All Rights Reserved

Design By @OnaldBau