Home » » Berkenalan dengan Tentara-tentara Hati

Berkenalan dengan Tentara-tentara Hati

Written By NurulHuda on Selasa, 16 Desember 2014 | Selasa, Desember 16, 2014



Nabi Muhammad bersabda :
اَلاَ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةٌ إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ, وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ اْلجَسَدُ كُلُّهُ اَلاَ وَهِيَ اْلقَلْبُ
“Ketahuilah (ingatlah), sesungguhnya dalam tubuh kita ada segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh tubuhnya. Apabila rusak, maka rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, iatu adalah hati”. (HR. Bukhari-Muslim)
Hadits di atas menunjukkan bahwa hati sangat berpengaruh sekali pada diri kita. Imam Ghazali salah satu tokoh sufi terkenal dan telah menyelami beberapa ilmu, menggambarkan bahwa hati bagaikan raja yang mempunyai dua tentara.
  1. Tentara yang bisa dilihat, yaitu : tangan, kaki, mata, telinga, lisan, dan semua anggota tubuh baik yang jelas maupun yang samar.
  2. Tentara yang hanya bisa dilihat dengan mata hati.
Dari dua macam tentara hati inilah akan sangat jelas bahwa hati bagaikan raja bagi setiap orang. Tentara pertama memang diciptakan agar selalu patuh ke hati. Jika hati menyuruh membuka mata, seketika akan mata kan terbuka. Jika hati menyuruh kaki melangkah seketika juga akan melangkah. Jika menyuruh mulut untuk berbicara maka dengan segera akan berbicara. Begitu juga dengan anggota badan yang lain, yang patuhnya mengalahkan kepatuhan manusia pada pemerintahnya, pada orang tuanya, pada gurunya, bahkan pada tuhannya, Allah SWT.
.
Ketundukan anggota tubuh manusia pada hati sama dengan ketundukan malaikat pada Allah SWT. Malaikat pasti akan mengerjakan semua hal yang sudah diperitahkan Allah SWT padanya. Takkan pernah terledor sedikit pun. Mengingat malaikat tak mempuyai nafsu, lain halnya dengan manusia. Jadi bisa diambil kesimpulan hati merupakan raja yang sangat berpengaru sekali. Semua perintahnya akan pasti dilaksanakan.
Hati sangat butuh pada tentara-tentaranya, sama dengan butuhnya seseorang yang hendak bepergian pada kendaraan dan bekal. Karena memang hati juga punya tujuan untuk. Ia mau berkelana, mencari Allah SWT, ingin bertemu dengan-NYA, dan memang demi untuk menemukan Allah SWT hati diciptakan. Sehingga ia sangat butuh pada kendaraan dan bekal.
Tubuh manusia bertindak sebagai kendaraannya dan pengetahuan (Ilm) sebagai bekalnya. Dengan kedua hak tersebut hati akan bisa bertemu dengan Allah SWT. Namun tak semua hati akan berjumpa dengan Allah SWT, melaikan hati yang baik. Dalam kata lain ia bertidak sebagai raja yang selalu memerintahkan yang baik pada pasukannya. Perbuatan tentaranya dipandang bagus oleh pencipta-Nya (Allah SWT).
Akan berbeda hasilnya jika hati bertindak sebagai raja yang tak baik, raja lalim. Tentaranya mengerjakan hal  yang tak baik, yang telah diperintahkan oleh hatinya. Akibatnya akan timbul kerusakan dimana-mana. Idaman Negara damai, dengan rakyat hidup berdampinan akan sirna.
Tujuan hati untuk bertemu dengan Allah SWT juga akan sirna. Allah SWT adalah dzat yang maha suci tak mungkin bertemu dengan berlumuran kotoran. Sedangkan tubuh yang diperintah hati untuk melakukan hal yang buruk bagaikan sapi yang belum pernah dimandikan 3 bulan. Semua tubuhnya akan dipenuhi kotorannya sendiri. Kulit putih berubah hitam, bauya pun berubah.
Allah SWT juga tidak akan pernah mau bertemu dengan mahluk yang tak mau mengerjakan perintah-Nya. Sama dengan seorang guru yang tak sudi bertemu dengan muridnya yang telah melanggar peraturannya, yang tak mematuhinya, yang telah menghianatinya.
Memang sangat masuk akal jika Allah SWT tak mau bertemu dengan hamba yang telah melanggar perintah-Nya. Bahkan hal itu harus terjadi, agar hati tak semena-mena mengerjakan apa yang dikehendakinya. Tanpa mengingat atau berterima kasih pada pencipta-Nya. Padahal Allah SWT menciptakan hati agar ia bisa kenal dengan penciptanya.
Berbagai godaan yang menimpanya sebagai penyebab semua itu. Sementara ia tak mampu untuk mengatasainya dan mem-filter. Syahwat Syaithan setiap saat mendatangi, tanpa kenal waktu, dan tanpa kenal lelah untuk menggoda hati. Gagal sekali tak akan membuat putus asa, bahkan akan mendatangkan dengan yang lebih besar lagi.
Author: Abdul Aziz, Jember Jawa Timur
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

SEMUA TULISAN / ARTIKEL DALAM BLOG INI HANYA SEBAGAI BAHAN PELAJARAN ( IHTIBAR ) KARENA ORANG PINTAR ADALAH ORANG YANG MERASA DIRINYA BODOH SEHINGGA TIDAK BERHENTI MEMBACA DAN BELAJAR

 

Copyright © 2014 Nurulhuda Gorontalo - All Rights Reserved

Design By @OnaldBau