Puisi sufisme Jalaludin rumi
Judul :Nafsu Adalah Induk Segala Berhala
Dari :Rumi masnawi 1
Hawa-nafsumu adalah induk segala berhala
berhala jasmaniah itu bagaikan ular
sedangkan berhala batiniah itu bagaikan naga.
Hawa nafsu itu bagaikan besi dan batu untuk menghasilkan api
berhala jasmaniah itu nyala-api.
yang akan padam jika disiram air.
Tetapi tidaklah mungkin menundukkan besi dan batu dengan air.
Bagaimana insan yang sadar akan keberadaan hawa-nafsunya pernah merasa aman,
Jika berhala jasmaniah itu bagaikan air-hitam di dalam kendi
hawa-nafsu itu adalah pancuran yang mengeluarkan air-hitam.
Jika berhala jasmaniah itu seperti aliran air hitam
hawa-nafsu penghasil berhala itu bagaikan mata air yang penuh.
Hanya diperlukan sebutir batu untuk memecahkan kendi,
tapi bagaimana dengan pancuran yang terus memancarkan air-hitam itu.
Sangat mudah menghancurkan berhala jasmaniah
namun menganggap gampang menaklukkan hawa-nafsu
itu prasangka yang bodoh, bodoh sekali.
Wahai anakku, jika engkau ingin tahu bentuk-bentuk dari hawa-nafsu
pelajarilah tentang Neraka, dengan ke tujuh pintunya.
Setiap saat, hawa-nafu mengeluarkan tipu-muslihat
dalam setiap tipu-muslihat itu tenggelam seratus Fir'aun bersama bala-tentaranya.
Melesatlah kepada Musa dan Rabb-nya Musa,
jangan sampai kesombonganmu meluap, dan menumpahkan air keimanan.
Wahai pencari, genggamlah tuntunan Allah dan teladan Mustafa,
merdekakan dirimu dari Abu Jahal: jasmanimu sendiri.
Sumber: Rumi, Matsnavi I,
penerjemah bhs Inggris by Nicholson
berhala jasmaniah itu bagaikan ular
sedangkan berhala batiniah itu bagaikan naga.
Hawa nafsu itu bagaikan besi dan batu untuk menghasilkan api
berhala jasmaniah itu nyala-api.
yang akan padam jika disiram air.
Tetapi tidaklah mungkin menundukkan besi dan batu dengan air.
Bagaimana insan yang sadar akan keberadaan hawa-nafsunya pernah merasa aman,
Jika berhala jasmaniah itu bagaikan air-hitam di dalam kendi
hawa-nafsu itu adalah pancuran yang mengeluarkan air-hitam.
Jika berhala jasmaniah itu seperti aliran air hitam
hawa-nafsu penghasil berhala itu bagaikan mata air yang penuh.
Hanya diperlukan sebutir batu untuk memecahkan kendi,
tapi bagaimana dengan pancuran yang terus memancarkan air-hitam itu.
Sangat mudah menghancurkan berhala jasmaniah
namun menganggap gampang menaklukkan hawa-nafsu
itu prasangka yang bodoh, bodoh sekali.
Wahai anakku, jika engkau ingin tahu bentuk-bentuk dari hawa-nafsu
pelajarilah tentang Neraka, dengan ke tujuh pintunya.
Setiap saat, hawa-nafu mengeluarkan tipu-muslihat
dalam setiap tipu-muslihat itu tenggelam seratus Fir'aun bersama bala-tentaranya.
Melesatlah kepada Musa dan Rabb-nya Musa,
jangan sampai kesombonganmu meluap, dan menumpahkan air keimanan.
Wahai pencari, genggamlah tuntunan Allah dan teladan Mustafa,
merdekakan dirimu dari Abu Jahal: jasmanimu sendiri.
Sumber: Rumi, Matsnavi I,
penerjemah bhs Inggris by Nicholson
0 komentar :
Posting Komentar