Menindaklanjuti diskusi di kolom komentar blog ini beberapa waktu lalu, tentang Yang Menjadikan dan Yang Dijadikan, ini sangat erat kaitannya dengan Ruh Qudus yg ada di sama-tengah hati [Q.S. Adz-Dzariyaat:20-21].
Ruh Qudus ini adalah:
Diri rahasia Allah = Wujud Allah = Diri Tuhan = Tuhan yangg Bernama Allah = kenyataan Tuhan = Tuhan yang Dijadikan
Dari sinilah kita tahu bahwa ada Tuhan Yang Menjadikan dan ada Tuhan Yang Dijadikan.
Seperti diinformasikan terdahulu dalam sabda Nabi Saw.Araftu Rabbi bi Rabbi
Kukenal Tuhanku dengan Tuhanku.
Sementara itu, Tuhan Yang Menjadikan ialah Yang
Tidak Ada Tafsir-Nya.
Namun, di sini kita harus hati-hati mengambil paham. Bukan berarti Tuhan itu
ada dua. Wajib dipandang Esa: Yang Menjadikan dan Yang Dijadikan itu Satu.
Syuhudul wahdah fil wahdahPandang satu pada yang satu.
Jadi apabila kita sudah memandang Yang Dijadikan, jangan lagi kita mencari Yang Menjadikan. Karena Yang Menjadikan ini tidak ada tafsir-Nya. Cukup dipandang dengan keyakinan dan kesadaran tentang Ada-Nya.
Jadi jika kita sudah dipandangkan Ruh Qudus/Diri Tuhan ini, Jangan berhenti di sini. Teruskan pandangan pada Yang Satu, yaitu Yang Terlebih Laysakamistlihisyai'un [Tuhan Yang Menjadikan]. Pandang dengan keyakinan. Yakin seyakin yakinnya.. meski tidak ada sesuatu yang dapat dipandang…
Pandai-pandailah mengambil paham agar kita tidak terjebak lalu menyatakan bahwa Tuhan itu ada Dua … Tuhan yang bernama ALLAH dan Tuhan Yang Tidak Bernama itu Satu; Esa; tidak terpisah.
Jika kita Esa dengan Diri Tuhan Yang Dijadikan [Ruh Qudus], maka Esa-lah juga kita dengan Tuhan Yang Menjadikan [Yang Tidak Berzat, Tidak Bersifat, Tidak Ber-Asma, Tidak Ber-Af`al] atau Rabbul Izzati: Tuhannya sekalian Zat.Allahu a'lam.
0 komentar :
Posting Komentar