01. Terkadang
sering fikiran kita hanya di sibukkan untuk ber-prasangka buruk
terhadap orang lain, kita sering merasa tersakiti oleh orang lain,
sehingga kita tak dapat melihat kebaikan pada diri orang lain. Dengan
demikian, kita tak dapat melihat bakat dan kelebihan diri kita sendiri,
karena kita, justru, mengembangkan rasa iri kepada orang lain.
02.
Kita sering selalu hidup untuk esok hari, sehingga kita tak dapat
mencapai mimpi-mimpi kita, karena, kita tak berbuat apa-apa di hari ini.
03.
Kita terus menerus mencari rasa bahagia yang membuat kita bisa
tersenyum dengan cara yang salah, padahal, sesungguhnya tak jarang,
bahkan, senyuman itu sendiri yang membuat kita bahagia, namun, kita tak
mampu memahaminya.
04. Terkadang
kita menjalani hidup dengan pembanding. Padahal kehidupan bukan-lah
sebuah kontes, jadi, jangan banding-bandingkan diri kita dengan orang
lain. Karena, pembandingan adalah pencurian kebahagiaan. Kita harus
menjadi diri sendiri. Kegagalan kita membangun diri kita untuk menjadi
diri sendiri, itu-lah, yang menyebabkan kita selalu di dera oleh rasa
penyesalan dan bahkan penderitaan hidup yang tiada akhir.
05. Kebahagiaan itu sesungguhnya ada pada diri kita sendiri. Kebahagiaan itu bukan berada di luar sana.
06. Orang
mengira, kebahagiaan adalah bila sudah berlimpahan kekayaan harta dan
materi. Namun, ketika, harta sudah terkumpul dan tak habis di pakai
tujuh turunan, rasa gelisah tetap saja mendera.
0 komentar :
Posting Komentar