Adalah kata yang mudah diucapkan, tapi bagi sebagian besar orang, sangat sulit dilakukan. Apalagi sabar saat menerima cobaan atau musibah. Sifat sabar adalah sifat yang menjadikan para rasul dan orang-orang terdahulu berbeda martabatnya di sisi Allah SWT. Kesabaran Nabi Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, dan Nabi Muhammad SAW melebihi kesabaran makhluk-makhluk Allah lainnya, dan karenanya menjadikan mereka seorang yang mulia, baik di mata Allah maupun manusia.
Allah mengakui bersabar itu memang berat, tapi penuh berkah. Bila manusia meyakini bahwa suatu saat mereka akan kembali pada-Nya, maka bersabar terutama saat menerima musibah menjadi gampang dilaksanakan. Begitu pentingnya bersabar, Allah SWT menyebut kata ini sebagai hal yang utama, sama dengan shalat. Alquran surat Al-Baqarah ayat 45-46 menegaskan hal itu: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-oarang yang khusyuk. Yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhan-Nya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
Sumber kesabaran adalah iman dan baik sangka kepada Allah. Bersabarlah, dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati dan janganlah kamu bersempit dada… (QS An-Nahl [16]:127). Allah mewajibkan hamba-hamba-Nya untuk bersabar. Luqman AS mengingatkan hal itu saat menasihati anaknya (lihat QS Luqman [31]: 17):…dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. sesungguhnya yang demikian ini termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah.
Allah juga memberikan khabar gembira kepada orang-orang yang sabar. Firmannya: …dan berikanlah khabar gembira kepada orang-orang yang bersabar. yaitu mereka yang apabila ditimpa musibah mereka berkata ‘Sesungguhnya kita ini adalah kepunyaan Allah dan kepada-Nya jualah kita kembali’. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk (QS Al-Baqarah [2]: 155-157).
Mereka yang kehilangan sesuatu karena sabar, dijanjikan Allah dengan gantikan yang lebih baik bahkan terbaik. “Apa yang ada di sisimu akan lenyap, daan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti memberi balasan kepada mereka yang bersabar, dengan ganjaran yang terbaik di atas apa yang mereka lakukan” (An-Nahl [16]: 96) Perbuatan-perbuatan baik yang lain, Allah janjikan balasan tertentu untuknya. Akan tetapi, ganjaran sabar tidak Allah tentukan bahkan kepada kadar yang tidak mungkin dapat dihitung. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar bakal beroleh ganjaran mereka dengan keadaan yang tidak dapat dihitung. (Az-Zumar [39]: 10).
Sesungguhnya bala bencana yang ditimpakan Allah ke atas seorang mukmin adalah tanda bahwa Allah menginginkan kebaikan untuknya. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya besar ganjaran adalah dengan besarnya ujian. Sesungguhnya jika Dia mengasihi sesuatu kaum, niscaya mereka akan diuji dengan ujian. Barangsiapa yang reda, maka baginya keredaan Allah. Barangsiapa yang tidak bersabar, niscaya Allah juga tidak akan bersabar dengan mereka.” (At-Tirmizi & Ibn Majah).
0 komentar :
Posting Komentar