Tubuh
jasmani ini (daging, tulang, air) sesungguhnya hanya-lah merupakan
kuburan bagi tubuh ruuhani kita. Dan, di dalam kuburan ini-lah kita
harus sudah mulai dapat menjawab pertanyaan "Man Robbu-ka??" (Siapa
Tuhan-mu??)
selama
tubuh jasmani ini masih di hidupkan di dunia sekarang ini. Tubuh
jasmani ini merupakan alat latihan sekaligus alat penetapan iman yang
mana nantinya akan berlanjut kepada tahapan pembiasaan lisan jasmani
(lidah) dan lisan ruuhani (Qolbu) untuk menjawab pertanyaan di 'alam
kubur sebenarnya. Ketika, tubuh jasmani ini sudah hilang dari kita
(sudah jadi mayyit), sementara, ruuhani kita masih dalam keadaan
bilaadah (bodoh akan 'ilmu zhohir) dan Jahiliyyah (bodoh dalam 'ilmu
tauhiidullaah), maka, untuk mendapatkan kembali tubuh jasmani ini adalah
merupakan hal yang tidak mungkin atau mustahil. ketika, kita kehilangan
tubuh jasmani ini, maka, ruuhani kita akan berteriak dan memohon kepada
Allaah SWT dengan teriakan dan permohonan yang teramat sangat
memilukan, seperti yang di gambarkan di dalam Al-Qur'an : "Dan
(alangkah ngerinya), jika, sekiranya kamu melihat ketika orang-orang
yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka
berkata) : "Wahai Tuhan kami, kami telah melihat (hari ba'ats yang telah
kami ingkari) dan mendengar (dari kebenaran para rasul MU), maka,
kembalikan-lah kami (ke alam dunia), (tentu) kami akan mengerjakan 'amal
sholih, sesungguhnya kami (sekarang) adalah orang-orang yang yaqiin". (Q.S. As-Sajadah : 12).
Sungguh,
ayat di atas memberi gambaran (i'tibaar) bagaimana para ruuh yang telah
kehilangan baju jasmaninya, yang telah kehilangan tubuh jasmaninya
untuk mengantarkan ruuh tersebut kepada Sang Maha Sumbernya Ruuh, yaitu,
Dzaatullaah 'Azza wa Jalla.InsyaAllaah, semoga kita selalu tergolong orang-orang yang ber'amal sholih. Amiin.
0 komentar :
Posting Komentar