Home » » MAUT, Senantiasa Siap Menjemput……

MAUT, Senantiasa Siap Menjemput……

Written By NurulHuda on Jumat, 17 Mei 2013 | Jumat, Mei 17, 2013



Suatu saat Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali bertanya kepada murid-muridnya, “Apakah yang paling dekat kepada kita ?”. Murid-muridnyapun menjawab dengan jawaban yang berbeda-beda.Adayang menjawab ibu, ayah, isteri, teman karib dan lain-lain sesuai dengan pengalaman masing-masing tentunya.
Kata Imam Al-Ghazali: “ Jawaban kalian tidak ada yang salah. Semuanya betul, setidaknya sesuai dengan yang kalian rasakan. Tapi ada yang paling betul yakni kematian. Kematianlah yang paling dekat kepada kita.”
Sedekat-dekatnya ibu kepada kita, pada suatu saat akan jauh dari kita, akan berpisah dari kita dan ini pasti terjadi yakni saat kematian menjemput salah satu antara kita atau ibu. Demikian pula halnya dengan ayah, isteri, teman, pasti suatu saat akan jauh dari kita. Namun kematian, kemanapun kita pergi, dimanapun kita berada dan kapanpun waktunya senantiasa mengikuti kita. Firman Allah dalam Al-Quran:
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka Sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, Kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu dia beritakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan”. (QS. Al-Jumu’ah: 8). 
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِكَ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ فَمَالِ هَؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا
”Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka Mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?”  (QS. An-Nisa: 78) 
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
”Katakanlah: “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah”. tiap-tiap umat mempunyai ajal. apabila Telah datang ajal mereka, Maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).” (QS. Yunus: 49)
Hari Jum’at yang baru lalu (14/10/2011) sekitar pukul 10.30 penulis mendapat sms yang isinya memberitahukan bhawa salah seorang teman telah meninggal dunia. Innaa liaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Sepontan isi sms tersebut diteruskan ke teman-teman yang lain. Salah seorang teman yang mendapat sms tersebut menelpon yang isinya berupa pertanyaan seolah tak percaya kalau beliau telah wafat, ”masa sih, tadi pagi saya bertemu dia, masih sehat kok?.”
Memang teman kami ini pagi hari Jum’at itu masih ke pasar (karena beliau berjualan di pasar) dan dalam kondisi sehat. Tapi tiba-tiba kepalanya merasa pusing, lalu pulang dan karena khawatir maka beliaupun oleh keluarganya di bawa ke rumah sakit. Namun masih dalam perjalanan menuju rumah sakit beliau telah tiada, telah meninggalkan alam fana ini. (Semoga diterima iman dan Islamnya, diampuni segala dosa dan kesalahannya dan mendapatkan tempat kenikmatan di sisi Allah SWT. Amin).
Ini salah satu bukti bahwa kematian sangat dekat dengan manusia dan siap menjemput siapa saja, kapan saja, di mana saja dan dalam keadaan apapun. Tidak peduli dia sakit atau sehat, kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan, pejabat maupun rakyat jelata, apabila maut telah datang tidak ada yang dapat menahan ataupun mempercepatnya.
Oleh karena itu, ingatlah selalu akan kematian dan janganlah sekali-kali melupakannya. Karena orang yang selalu ingat mati akan senantiasa berusaha menjaga dan memperbaiki amal dalam seluruh kehidupannya.
Rasulullah SAW memberikan tips kepada kita agar kita selalu ingat mati, sebagaimana salah satu sabdanya:
عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ اَبِيْهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ، فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِى زِيَارَةِ قَبْرِ اُمِّهِ. فَزُوْرُوْهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ. (تحفة الأحوذى بشرح جامع الترمذى، جز 4 ص135)
Artinya: Dari Sulaiman bin Buraidah, dari Bapaknya, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda: Dahulu saya pernah melarang kalian berziarah kubur. Tapi sekarang, Muhammad telah diberi idzin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang, berziaralah, karena berziarah kubur itu dapat mengingatkan kematian. (HR. Muslim)
Berdasarkan hadits di atas kita dianjurkan (sunnah) berziarah kubur karena salah satu hikmahnya adalah agar selalu ingat kematian. Dengan kata lain ziarah kubur dilarang apabila didalamnya terkandung perbuatan syirik.
Wallaahu a’lam.
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

SEMUA TULISAN / ARTIKEL DALAM BLOG INI HANYA SEBAGAI BAHAN PELAJARAN ( IHTIBAR ) KARENA ORANG PINTAR ADALAH ORANG YANG MERASA DIRINYA BODOH SEHINGGA TIDAK BERHENTI MEMBACA DAN BELAJAR

 

Copyright © 2014 Nurulhuda Gorontalo - All Rights Reserved

Design By @OnaldBau